MataUniv.blogspot.com

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam hidup ini. 


Pendidikan adalah jalan untuk mendapatkan atau memperoleh suatu ilmu.


Pendidikan tidak hanya membahas tentang belajar teori di kelas saja, akan tetapi pendidikan mencakup ke dalam lingkup pendidikan moral, etika, budi pekerti, dan karakter.


Pendidikan banyak sekali jenis berdasarkan sifatnya. Ada yang bersifat informal, formal, dan non formal.


Pendidikan yang paling awal dan paling utama adalah pendidikan informal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan.


Faktor penentu utama dalam pembangunan karakter sang buah hati ditentukan oleh lingkungan dan keluarga.


Keluarga yang baik dan lingkungan yang sehat akan membangun karakter anak yang positif.


Dan sebaliknya, dengan keluarga yang buruk dan lingkungan yang sakit akan menghasilkan karakter yang buruk untuk anak.


Dengan latar belakang lingkungan yang berbeda, dan latar belakang keluarga yang berbeda, disatukan dalam satu tempat yang dinamakan sekolah. Salah satu pendidikan yang bersifat formal.


Sekolah merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam tipe anak, ada yang pasif, aktif, dan hyperaktif.


Guru selaku sang pembimbing yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menangani masalah sang anak, harus senantiasa berperilaku adil terhadap seluruh anak didiknya dengan latar belakang yang berbeda-beda.


Anak merupakan mesin fotocopy yang terbaik di dunia. Anak akan dengan mudah meniru orang-orang yang dia lihat ataupun dengar.


Guru harus memberikan contoh yang baik untuk anak didiknya, baik secara langsung ataupun tidak langsung.


Stigma anak terhadap guru harus dihilangkan guna memberikan suasana kelas yang lebih baik dan lebih hidup.


Pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru merupakan bahan atau bekal untuk sang anak di masa yang akan datang.


Ilmu yang diberikan sang guru kepada anak didiknya haruslah yang dapat membantunya di masa depan kelak atau membantunya dalam kegiatan sehari-hari.


Murid-murid harus tahu alasan mereka mempelajari ilmu-ilmu yang mereka peroleh di sekolah.


Ilmu yang diberikan guru kepada anak didiknya haruslah terupdate, sesuai dengan perkembangan zaman.


Jangan sampai anak didik mempelajari sesuatu yang sudah tidak berlaku. Karena perkembangan ilmu dan teknologi terus berkembang, sehingga banyak ilmu-ilmu yang sudah tidak sesuai dengan zaman yang berlaku.


Generasi-generasi anak muda semakin hari semakin canggih. Seperti yang kita kenal bahwa anak-anak yang lahir pada akhir tahun 1990 atau awal tahun 2000 sampai sekarang dikenal dengan generasi milenial.


Gaya hidup antara generasi ke generasi tentulah berbeda-beda. Contoh sederhananya saja gaya rambut, zaman dahulu gaya rambut gondrong atau emo terkenal di kalangan anak muda. Namun zaman sekarang sudah tidak trending lagi.


Guru harus senantiasa menyesuaikan dengan gaya hidup anak-anak zaman sekarang.


Bagaimana proses seorang guru mengajar sekarang akan susah diterapkan pada era sekarang.


Seorang guru sebenarnya dituntut untuk bisa memberikan arahan kepada peserta didiknya dalam mengamalkan ilmu yang mereka peroleh di sekolah.


Implementasi terhadap ilmu merupakan indikator keberhasilan seorang guru dalam mengajar muridnya.


Peran guru tidak hanya sekedar di lingkungan sekolah saja. Memberikan contoh atas perilaku baik kepada muridnya berlaku di semua tempat, baik di lingkungan rumah, ataupun di jalan.


Kembali ke kelas, hal yang pertama seorang pengajar harus menjelaskan kepada peserta didiknya adalah "KENAPA".


"Kenapa" ini mencakup "Kenapa kita harus belajar?", "Kenapa kita harus belajar tentang ini?", "Kenapa suatu ilmu itu (yang akan dipelajari) ada?". 


Hal ini dikarenakan supaya murid akan lebih terarah dalam pembelajarannya. Menanamkan betapa pentingnya ilmu tersebut di dalam kehidupan.


Selanjutnya adalah "APA". Apa saja yang akan bisa dilakukan dengan ilmu tersebut?, apa saja ilmu yang berkaitan dengan ilmu tersebut?, apa manfaat yang akan diperoleh jika menguasai ilmu tersebut?


Dan yang terakhir "BAGAIMANA". Bagaimana cara untuk menguasai ilmu tersebut?, bagaimana cara mengimplementasi ilmu yang sudah diperoleh tersebut?, bagaimana perkembangan ilmu tersebut?


Setelah anak didik paham mengenai hal-hal tersebut, pembelajaran akan lebih mudah dilakukan.


Jika sekolah memiliki basis Agama Islam. Seorang guru harus menerapkan dan memberikan arahan akan suatu hadits riwayat Ibnu Majah, yakni "Thalabul 'Ilmi Fariidhatun 'Alaa Kulli Muslimin".


Yang artinya "Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas semua umat muslim".


Tak peduli berapa usia seorang muslim tersebut, apakah masih di dalam kandungan ataupun sudah tua.


Di dalam kandungan, seorang anak bahkan lebih mudah diberikan pendidikan karakter.


Lingkungan ketika sang ibu hamil dan keadaan sang ibu akan mempengaruhi karakter dan kepintaran seorang anak.


Kemudian pada generasi milenial ini terjadi yang namanya digitalisasi. Semua berpindah ke dalam dunia maya.


Era disrupsi atau peralihan menjadi serba online menjadi kebutuhan pada masa pandemi sekarang. 


Jika dulu, di Indonesia hanya universitas atau perkuliahan saja yang melaksanakan daring. Seperti Universitas Terbuka.


Namun karena masa pandemi ini, para pendidik harus bisa menguasai teknologi.


Yang menjadi permasalahan sekarang adalah fasilitas yang kurang memadai. Khususnya daerah pedesaan.


Fasilitas seperti gadget, dan koneksi internet. Mahalnya harga gadget di daerah pedesaan, dan koneksi internet yang kurang memadai (mahal dan lambat) dapat menghambat pembelajaran melalui daring.


Berbeda halnya dengan daerah perkotaan. Harga gadget yang relatif lebih murah dan koneksi internet yang cukup memadai untuk melaksanakan daring tidak menjadi faktor utama penghambat pembelajaran daring.


Faktor yang menjadi penghambat dalam pembelajaran daring di perkotaan adalah rasa malas dari siswa tersebut.


Sering kali gadget digunakan sebagai sarana hiburan, dan jarangnya penggunaan gadget ini untuk sarana pendidikan membuat anak tak terbiasa. 


Alhasil pembelajaran daring menggunakan gadget menjadi malas. Anak menjadi sering membuka sosial media atau bermain game dengan alasan sedang belajar daring.


Untuk saat ini Indonesia masih belum siap dalam menggunakan sistem daring secara keseluruhan di berbagai daerah.


Salah satu peran guru diantara hal tersebut adalah mencari solusinya.


Guru harus melihat kesiapan dari berbagai aspek apabila akan melakukan pembelajaran digital.


Apakah pihak keluarga siswa mampu untuk melaksanakan daring? baik segi material ataupun mental sang anak?


Apakah orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah untuk mengawasi siswa-siswinya ketika melaksanakan daring?


Apabila dirasa sudah mantap, dan bisa dilaksanakan metode online maka laksanakanlah. Akan tetapi jika belum siap melaksanakan pembelajaran secara daring maka lakukanlah alternatif lain.


Selain itu, di masa pandemi ini kita tidak boleh berdiam diri di rumah saja dan tidak melakukan produktifitas apapun, termasuk guru.


Era digital sekarang, guru harus produktif menggunakan teknologinya. Guru di bidang apapun harus bisa menguasainya.


Produktifitas guru dengan menggunakan teknologi era sekarang sangatlah mudah.


Seorang guru bisa membuat konten video pembelajaran kemudian diuploadkan ke youtube atau sosial media seperti facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya.


Agar dapat menarik perhatian peserta didik, seorang guru dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi.


Dengan pembelajaran video berbasis online, seorang guru harus bisa menarik perhatian para muridnya.


Pembelajaran yang monoton dan tidak menarik sama sekali akan kalah dengan video hiburan yang lebih menarik.


Seorang murid pasti akan boring jika menonton penjelasan yang monoton terus-menerus, bahkan bisa sampai ketiduran.


Guru bisa menyelipkan intermezzo atau candaan lucu untuk menghidupkan kelas.


Selain itu juga, seorang guru dapat membuat sebuah novel di sebuah blog.


Akan tetapi bukan sembarang novel, akan tetapi sebuah novel yang berisikan materi-materi pelajaran.


Seorang guru harus bisa mengemas sebaik mungkin materi pembelajaran menjadi sebuah cerita yang menarik untuk dibaca.


Pembagian mata pelajaran kepada seorang guru haruslah seseorang yang benar-benar menguasai dan sesuai dengan fashion yang dia miliki.


Jangan sampai ketika akan mengajarkannya kepada anak-anak, si guru "baru" belajar mengenai materi yang akan diajarkannya kepada murid-muridnya.


Dengan metode-metode serta penjelasan tersebut diharapkan generasi Indonesia dapat menghasilkan siswa yang:

1. Mampu berpikir logis,

2. Mampu berikir kritis dan kreatif,

3. Berpikir dan berperilaku ilmiah,

4. Sadar terhadap masalah yang dihadapi,

5. Memiliki budaya memecahkan masalah, dan

6. Berpikir, berperilaku, dan bertindak strategis.


Seorang guru harus bisa menyelesaikan berbagai masalah yang timbul, baik dari lembaga dia mengajar ataupun masalah yang berasal dari murid.


Masalah-masalah yang muncul tersebut haruslah dipecahkan dengan science (ilmu pengetahuan).


Masalah yang muncul akan diteliti terlebih dahulu melalui proses dan penalaran.


Kemudian akan memunculkan teori dan metodologi baru, sehingga bisa diimplementasikan untuk mengatasi yang muncul baik dari lingkungan sekolah ataupun dari murid.


Karena sejatinya, ilmu dari filsafat adalah bagaimana cara mencintai kebenaran.


Dengan landasan ilmu, kebenaran haruslah dicari dan diungkapkan. 


Untuk mencari pencuri yang berasal dari golongan sendiri tidak bisa dipecahkan dengan sembarang cara. Ada ilmu psikologi untuk mengatasi masalah pencuri yang tidak mau mengaku.


Untuk mencari masalah kerugian di dalam perusahaan, ada ilmu akuntansi dan manajemen untuk mengatasi masalah tersebut.


Semua masalah memiliki solusinya masing-masing.


Dan masalah murid, ada guru yang harus bisa menyelesaikan masalah tersebut.


Demikian yang bisa saya sampaikan dalam postingan yang berjudul Peran Guru dalam Membangun Negeri di Era Disrupsi.


Postingan dapat saya sampaikan setelah melaksanakan Pelatihan Capacity Building dengan tema "Keterampilan Menggunakan Ilmu dengan Konsep Agile dan Merdeka Belajar dalam Menghadapi Era Disrupsi" di Perguruan Daarul Uluum PUI Majalengka.


Semoga bermanfaat untuk kita semua, khususnya bagi pengunjung setia blog MataUniv. Sampai jumpa di postingan selanjutnya

Post a Comment

🚫 PERHATIAN ! 🚫
Dimohon untuk TIDAK berkomentar yang mengandung hinaan, caci maki, memperdebatkan hal yang tidak penting, dan promosi barang/hal yang dilarang oleh hukum agama dan hukum negara!